Selasa, 26 Oktober 2010

Serba Salah

Jadi posisi anak dalam keluarga, -Publik sudah memvonis, anak harus manut (baca nurut) sama orang tua-.
Tapi kenyataannya orang tua, tidak pernah menyelami perasan anak. Anak hanya sebagai alat untuk memenuhi keinginan-keinginan orang tuanya. Di masa lalu orang tua tidak bisa mencapainya, tetapi apakah keinginan ini harus dibebankan kepada si anak? Dalam kenyataannya kemampuan anak tidak bisa di samakan dengan anak-anak lainnya.
Apakah orang tua di masa kanak-kanaknya tidak pernah merasa? Apakah orang tua dulu tidak pernah muda?
Apakah mereka lupa, bahwa mereka pernah muda?
Anak-anak sering jadi korban, dalam pemenuhan keinginan-keinginan orang tua mereka. Tapi jangan salahkan anak jika sudah besar nanti mereka akan melawan/membangkang terhadap orang tuanya. Anak dituduh kualat, anak dituduh tidak menghormati mereka sebagai orang tuanya, anak dituduh salah pergaulan, dan berbagai tuduhan yang tidak menyenangkan lainnya. Itu semua dituduhkan kepada sang anak.
Jadi, apakah anak yang salah? atau orang tuanya?
Serba salah kan jadinya?
Jadi sebenarnya posisi anak di sini, fungsinya buat apa?
buah hati kah?
permata intan berlian kah? Yang harus dijaga kemana-mana...
atau sebagai pemuas keinginan masa lalu mereka?
Tentunya sang anak tidak tau kenapa mereka dilahirkan. Ketika kecil disayang-sayang, semakin waktu berlalu anak tumbuh besar. Mereka disuruh begini begitu....agar begini begitu.... Dimanakah, kasih sayang orang tua yang dulu ketika anak mereka lahir? Apakah anak dilahirkan tanpa perasaan? Apakah mereka dilahirkan tanpa hati? Mereka itu hidup!! Mereka punya hati dan perasaan dan Mereka punya hak!!
Waktu SD orang tua berkata "Kenapa dapat nilai segini?" Apakah mereka mereka pernah setidaknya menemani anaknya belajar?
Ketika anak SMP "Kalau kamu bisa peringkat ! Mama belikan Organ." Ketika anak SMU, mereka malu jika anaknya tidak lulus. Apakahh hanya segitu nilai anak di mata mereka?

NILAI SEKOLAH !!
Anak hanya dihargai, nilai rapor !! 

Sadarlah wahai orang tua, kami lahir kedunia bukan untuk seonggok  nilai-nilai perestasi. Kami juga punya kelebihan yang lain. Jangan samakan kami dengan anak-anak peringkat 1 itu. Sadarkah kalian, selama ini kalian telah mematikan bakat kami. Memaksa kami ikut bimbel ini itu, tanpa memikirkan perasaan kami, kebutuhan kami.

Istilah " Anak Durhaka kepada orang tua" memang sudah terkenal.
Tapi apakah kalian pernah mendengar perkataan "Orang tua yang durhaka kepada anaknya"?
yaitu orang tua yang tidak memenuhi hak-hak anaknya....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar